
   Pemerintah  dan Badan Standar Pendidikan Nasional telah siap dengan formula baru  penilaian kelulusan siswa dari satuan pendidikan. Untuk itu, pelaksanaan  ujian nasional tahun ajaran 2010/2011 hanya dilaksanakan satu kali pada  bulan Mei 2011.
Ujian nasional (UN) utama untuk SMA/SMK digelar pada minggu pertama Mei  2011, sedangkan untuk SMP pada minggu kedua Mei 2011. Adapun UN susulan  bagi mereka yang belum mengikuti UN utama dilaksanakan satu minggu  kemudian. Pada tahun ini UN ulangan ditidakan. Adapun ujian sekolah  diadakan sebelum pelaksanaan UN.
Demikian perubahan yang terungkap dalam sosialisasi kebijakan UN Tahun  Pelajaran 2010/2011 yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan Nasional  (Kemendiknas) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) di Jakarta.
Kegiatan tersebut selain untuk mensosialisasikan juga meminta masukan  soal perubahan UN dari dinas pendidikan kota/kabupaten dan perguruan  tinggi.Pemerintah memnag telah memgang formula baru. Namun, sebelum  ditetapkan secara resmi, pemerintah dan BSNP meminta masukan dari daerah  apakah perubahan dalam pelaksanaan UN 2011 bisa diterima dengan baik.
Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan dengan adanya  formula baru yang mengevaluasi siswa secara komprhensif selama tiga  tahun belajar, polemik UN yang muncul tiap tahun diharapkan bisa  berhenti.
"Kita nantinya mesti lebih fokus pada apa yang perlu dikerjakan atau diperbaiki dari hasil UN," ujar Nuh.
Ketua BSNP Djemari Mardapi mengatakan penilaian kelulusan antara UN dan  hasil belajar di sekolah tidak lagi saling memveto, namun bisa saling  membantu. Untuk itu, penilaian UN digabung dengan nilai dari sekolah.
Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan rencananya  dipatok minimal 5,5. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan  nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.
Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai gabungan = (0,6 x nilai UN)  + (0,4 x nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata  ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN.
Nuh mengatakan bobot UN mesti lebih besar dari nilai sekolah untuk  mengontrol hasil kelulusan. Pasalnya, dari data-data yang ada masih  banyak sekolah yang me-mark up nilai siswa.
Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata  pelajaran minimal 4,00. Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini  diharapkan jadi pendorong untuk menganggap penting semua proses belajar  sejak kelas 1 hingga kelas 3.
Adapun kriteria kelulusan ujian sekolah diserahkan kepada sekolah. Nilai  sekolah merupakan nilai rata-rata dari ujian sekolah dan nilai rapor  semester 3-5 setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas Mansyur Ramli  mengatakan penilaian kelulusan siswa tidak lagi hasil potret evaluasi  sesaat. Penilaian dilakukan selama proses belajar siswa di sekolah.sumber : Tribunnews.com 
 
selengkapnya [...]
       
 
 
          
      
 
  
 
 
Desain Oleh :